TRANSLATE

Proyeksi Program Kerja Kemhan tahun 2018 Harus Berkesinambungan

Senin, 5 Februari 2018

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Refleksi program kerja Kemhan tahun 2017 menurut Sekjen Kemhan Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja haruslah berkesinambungan dengan proyeksi program kerja Kemhan tahun 2018.

Sehingga pembangunan sistem pertahanan negara yang diemban setiap Satker/Subsatker dapat berjalan dengan baik sesuai tugas dan fungsinya.

Menurut Hadiyan selama tahun 2017 dinilai penuh dengan dinamika dan tantangan yang berpengaruh terhadap pelaksanaan program kerja.

“Walaupun menemui banyak dinamika dan tantangan, Satker-Satker Kemhan mampu melaksanakan dan menyelesaikan program kerja Tahun Anggaran 2017,” ungkap Hadiyan saat Rapim Kemhan di Jakarta, Rabu (10/1/2018).

Pada Rapim Kemhan kali ini dihadiri antara lain Irspektorat Jenderal (Irjen) Kemhan Letjen TNI Agus Sutomo bersama Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Letjen TNI Letjen TNI Dr. (Cand) I Wayan Midhio M.Phil

Rapim yang dilaksanakan dua hari sejak tanggal 10 sampai dengan 11 Januari 2018 ini mengangkat tema “Memperkuat Sinergitas Kelembagaan Guna Mendukung Postur Pertahanan yang Tangguh Melalui Profesionalisme TNI, Pengembangan Industri Pertahanan, serta Kekuatan Rakyat Yang Memiliki Semangat Bela Negara”.

.

Sekjen Kemhan di Rapim Kemhan 2018: Lima Program Kemhan Dilaksanakan dengan Sukses

Memasuki awal tahun 2018, Kementerian Pertahanan (Kemhan) menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) Kemhan Tahun 2018. Rapim dihadiri seluruh pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kemhan serta pejabat perwakilan dari Mabes TNI dan Angkatan.

Rapim dilaksanakan dua hari, dimulai pada Rabu, 10 Januari dan Kamis, 11 Januari 2018, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta. Rapim kali ini mengangkat tema “Memperkuat Sinergitas Kelembagaan Guna Mendukung Postur Pertahanan yang Tangguh Melalui Profesionalisme TNI, Pengembangan Industri Pertahanan, serta Kekuatan Rakyat Yang Memiliki Semangat Bela Negara”.

Rapim Kemhan pada hari pertama dibuka dan dipimpin Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemhan Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja dan didampingi Irspektorat Jenderal (Irjen) Kemhan Letnan Jenderal TNI Agus Sutomo bersama Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Letnan Jenderal TNI Dr I Wayan Midhio M.Phil.

Pada hari pertama Rapim, dibahas mengenai Refleksi Program Kerja Kemhan Tahun 2017 dan Proyeksi Program Kerja Kemhan Tahun 2018, serta kegiatan bersifat internal Kemhan. Sedangkan besok pada hari kedua (Kamis), akan dilaksanakan penyampaian Kebijakan Pertahanan Negara (Hanneg) Tahun 2018 dan penyerahan Amanat Anggaran TA 2018 oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

Menurut Sekjen Kemhan Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja, Rapim Kemhan merupakan suatu langkah strategis dalam mengevaluasi pelaksanaan program kerja Tahun Anggaran 2017 serta menelaah prospek keberhasilan program kerja Tahun Anggaran 2018.

“Program kerja merupakan jabaran dari Rencana Strategis (Renstra) Kemhan. Hal ini juga merupakan rangkaian program yang berkait dari tahun ke tahun. Hasil evaluasi pelaksanaan program kerja tahun 2017 menjadi pijakan dalam pelaksanaan program kerja tahun 2018,” ujar mantan Wakasau ini.

Dikatakan, Refleksi program kerja Kemhan tahun 2017 haruslah berkesinambungan dengan proyeksi program kerja Kemhan tahun 2018, sehingga pembangunan sistem pertahanan negara yang diemban setiap Satker/Subsatker dapat berjalan dengan baik sesuai tugas dan fungsinya.

Tahun 2017, kata Sekjen Kemhan, penuh dengan dinamika dan tantangan yang mempengaruhi pelaksanaan program kerja. Walaupun menemui banyak dinamika dan tantangan, Satker-Satker Kemhan harus mampu melaksanakan dan menyelesaikan program kerja Tahun Anggaran 2017.

Lebih lanjut dikatakan Sekjen Kemhan, beberapa pencapaian program Kemhan pada tahun 2017 antara lain, pertama, Program Membangun TNI Yang Profesional dengan pemenuhan kekuatan pokok minimum (MEF) sesuai Renstra. Selain itu, TNI juga telah dilengkapi dengan berbagai jenis Alutsista baru untuk semua matra serta telah membangun rumah negara untuk Prajurit.

Kedua, Program Pengamanan Perbatasan. Kemhan, dimana telah berhasil membangun jalan inspeksi dan patroli perbatasan di Kalimantan, Pos Pengamanan Perbatasan di Kalimantan, Papua dan NTT. Di Papua dan NTT dibangun jalur logistik.

Ketiga, lanjutnya, program ikut serta mewujudkan perdamaian dunia. Program pengiriman Pasukan Perdamaian Dunia PBB terus dilaksanakan setiap tahunnya. Selanjutnya dalam berbagai forum kerjasama bilateral dan multilateral bidang pertahanan, Kemhan terus menyuarakan isu-isu keamanan regional penting yang harus diantisipasi bersama, termasuk menginisiasi kerjasama pertahanan di kawasan seperti Patroli Laut Indomalphi dan Patroli Udara Trilateral.

Keempat, adalah program membangun Industri Pertahanan Dalam Negeri yang kuat, mandiri dan berdaya saing.

“Kemhan terus memberdayakan Industri Pertahanan dan program tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya,” ucapnya.

Kemudian yang kelima, adalah program Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN). Pembinaan Kesadaran Bela Negara terus dilanjutkan dengan pembentukkan kader Bela Negara di seluruh wilayah Indonesia.

“Antusiasme masyarakat dalam kegiatan bela negara sangat tinggi dan ini menjadi tantangan bagi Kemhan untuk meningkatkan perangkat pendukung pembinaan Bela Negara tersebut,” tutur Sekjen Kemhan. (MRZ)

Sumber: https://tangerangonline.id/




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia