TRANSLATE

Jadikan Asia Tenggara Basis Terorisme, 6 Negara Bentuk Our Eyes

Sabtu, 17 Maret 2018

JAKARTA – Enam negara-negara di Asia Tenggara meliputi Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam, Filiphina, Thailand, dan Singapura sepakat membangun kerja sama keamanan guna mengantisipasi ancaman terorisme, radikalisme, dan ekstremisme.

“Menyadari pentingnya pertukaran informasi yang strategis di antara menteri pertahanan, maka kami membentuk program kerja sama keamanan bernama Our Eyes. Ini nantinya memberikan perhatian terhadap masalah terorisme radikalisme, kejahatan ekstremis,” ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu, Kamis (15/2/2018).

Menurut Ryamizard, keenam negara ini berkomitmen untuk mempromosikan perdamaian, stabilitas keamanan dan kesejahteraan di kawasan. “Kami akan mendorong kerja sama yang lebih kuat terhadap pertukaran informasi yang strategis,” ucapnya.
Terkait kerja sama ini, beberapa negara seperti Amerika Serikat, China, Jepang, dan Korea Selatan tertarik untuk bergabung dan ikut terlibat dalam pertukaran informasi strategis tersebut.

“Semula Indonesia, Malaysia dan Filiphina membentuk kerja sama pengamanan maritim. Singapura, Thailand dan Brunai awalnya sebagai observer, setelah launching di bali ketiganya bergabung. Bahkan kerja sama ini juga diminati Amerika, Jepang, China dan Korea,” ujar Kabid Pemberitaan Puskom Publik Kemhan Kolonel Heru Prayitno.

Paska runtuhnya organisasi terorime Al Qaida dan Islamic State Iraq and Syiria (ISIS), kata Heru, ada indikasi mereka akan membangun basis baru di Asia Tenggara. “Setelah Al Qaida dan ISIS bubar ada indikasi mereka buat home base baru di Asia Tenggara, yang kebetulan banyak penduduk muslimnya,  di mana mereka berharap bisa berbaur dengan penduduk,” katanya.
 
Hal itu dibuktikan dengan peristiwa di Marawi, Filiphina, beberapa waktu lalu. Menurut Heru, atas dasar inilah, negara-negara di Asia Tenggara meresponsnya dengan melakukan kerja sama ini. “Kita perlu mewaspadai limpahan ISIS dari Suriah yang ingin mengembangkan terorisme. Enam negara ini sepakat radikalisme, terorisme, harus ditangani secara khusus,” ucapnya.

Sumber: https://nasional.sindonews.com

.

Kemhan Imbau Masyarakat Waspadai Pergerakan ISIS ke Indonesia

Jakarta – Kementerian Pertahanan (Kemhan) meminta masyarakat untuk mewaspadai pergerakan kelompok teroris ISIS yang berpindah dari Filipina ke Indonesia.

“Kami meminta masyarakat mewaspadai ‘limpahan’ Anggota ISIS ke Indonesia, seperti imbauan Pak Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu,” ujar Kepala Bidang Pemberitaan Puskom Publik Kemenhan Kolonel Czi Heru Prayitno di Kantor Kemenhan, Jakarta, Kamis (15/2).

Menurut dia, saat ini kekuatan kelompok bersenjata afiliasi ISIS yang ada di Marawi, Filipina, terus melemah, akibat gempuran militer yang terus ditujukan pada pertahanan mereka.

“Ini membuat ISIS kemudian mencari tempat baru di Asia Tenggara. Setahu saya mereka itu sistemnya gerilya. Indonesia bisa saja dimasuki,” kata Heru.

Apalagi, kata dia, negara-negara di Asia Tenggara penduduknya banyak yang beragama Islam. Hal ini bisa dimanfaatkan ISIS untuk bersembunyi dibalik komunitas Islam yang ada di Asia Tenggara.

Menurut Heru, persoalan terorisme dan penyebarannya itu ditanggapi sangat serius oleh Menhan Ryamizard Ryacudu, yang kemudian menyepakati sinergi “Our Eyes”.

Kerja sama “Our Eyes” dilaksanakan Indonesia dengan menggandeng lima negara ASEAN lainnya, yakni Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura, yang bersepakat untuk melakukan pertukaran informasi strategis terkait kelompok teroris, radikal, dan ekstrimis.

“Semula Indonesia, Malaysia, dan Filipina sepakat untuk melaksanakan kerja sama trilateral dalam bidang pengamanan di kawasan utara Indonesia itu. Kemudian tiga negara, Singapura, Brunei, dan Thailland sudah bergabung dan jadi ‘Our Eyes’,” ungkap Heru.

Heru menambahkan kesepakatan Our Eyes itu juga kemudian diminati Amerika Serikat, China, Jepang, dan Korea Selatan.

Sumber: ANTARA



Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia