TRANSLATE

Perangi Hoaks, Menhan Gandeng Empat Negara Barat

Rabu, 6 Juni 2018

Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pihaknya telah menggandeng Inggris, Perancis, Jerman dan Amerika Serikat untuk membantu Badan Siber Pertahanan memberantas kabar bohong atau hoaks dan konten radikal di Internet.

“Ya tingkatkan lagi, kemarin saya ketemu dengan Menteri Pertahanan Inggris, Perancis, kemudian Jerman, Amerika Serikat, mereka akan bantu kita semua,” kata Ryamizard di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (5/6).

Mantan Kepala Staf TNI AD itu mengatakan kerjasama itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas badan khusus di bawah Kementerian Pertahanan itu guna menghadapi bahaya hoaks dan konten radikal yang mengancam pertahanan Indonesia saat ini.

Melihat hal itu, ia mengatakan bakal menambah personel Badan Siber Pertahanan hingga 200 anggota guna menunjang kinerja dan ancaman yang semakin kompleks kedepannya.

“Pasti [akan kita tambah], sekarang belum sampai segitu, minimal 200 [personel]. Karena mereka kan kerja 1×24 jam, jangan dipaksa,” kata dia.

“Menunjuk orang enggak sembarangan, dia harus ahli, harus Strata 2, terus dia harus setia kepada negara ini, jangan bocor-bocorin tuh, harus dijaga betul,” pungkasnya.

Diketahui, Badan Siber Pertahanan terbentuk pada era Menteri Pertahanan dijabat oleh Purnomo Yusgiantoro, 2013. Tujuannya, menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari kejahatan dunia maya.

Pembentukan badan siber pertahanan itu turut melibatkan tiga matra TNI yakni TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara sebagai personelnya.

.

Ryamizard Gandeng Empat Negara Perangi Hoaks

JAKARTA, KRJOGJA.com – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pihaknya telah menggandeng Inggris, Perancis, Jerman dan Amerika Serikat untuk membantu Badan Siber Pertahanan memberantas kabar bohong atau hoaks dan konten radikal di Internet.

“Ya tingkatkan lagi, kemarin saya ketemu dengan Menteri Pertahanan Inggris, Perancis, kemudian Jerman, Amerika Serikat, mereka akan bantu kita semua,” kata Ryamizard.

Mantan Kepala Staf TNI AD itu mengatakan kerjasama itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas badan khusus di bawah Kementerian Pertahanan itu guna menghadapi bahaya hoaks dan konten radikal yang mengancam pertahanan Indonesia saat ini.

Menurutnya, ancaman tersebut sudah dikategorikan serius dan harus diantisipasi dengan sigap. Ia melihat teror melalui dunia maya saat ini berlangsung terus-menerus dan telah membahayakan masyarakat.

Melihat hal itu, ia mengatakan bakal menambah personel Badan Siber Pertahanan hingga 200 anggota guna menunjang kinerja dan ancaman yang semakin kompleks kedepannya.

“Pasti [akan kita tambah], sekarang belum sampai segitu, minimal 200 [personel]. Karena mereka kan kerja 1×24 jam, jangan dipaksa,” kata dia.

.

Menhan: 4 Negara Siap Bantu Indonesia Berantas Hoax

Jakarta – Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu, mengemukakan, penyebaran hoax atau berita bohong adalah ancaman bagi seluruh masyarakat. Hoax dinilai bisa menimbulkan perpecahan dalam masyarakat, saling curiga dan menimbulkan fitnah.

Untuk memberantas penyebaran hoax, Ryamizard mengaku telah menjalin kerja sama dengan empat negara besar yaitu ‎Inggris, Perancis, Jerman dan Amerika Serikat (AS). Empat negara tersebut, diminta masukan dan ilmunya untuk memperkuat Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang baru dibentuk pemerintah.

“Kemarin saya ketemu dengan Menhan Inggris, Perancis, Jerman, dan AS. Mereka akan bantu kita,” kata Ryamizard di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Selasa (5/6).

Ryamizard menjelaskan permintan bantuan itu untuk meningkatkan kapasitas BSSN. Badan ini, harus efektif memberantas penyebaran hoax. Selain menjalin kerja sama dengan empat negara tersebut, pihaknya juga sedang menambah tenaga ahli dalam bidang siber. Hal itu untuk bisa menelusuri jejak penyebar hoax.

“Sekarang belum sampai segitu, minimal 200 orang. Mereka bekerja 1×24 jam, jangan dipaksa,” tutur mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini.

Sebelumnya, Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia yang baru, Gary Quinlan AO mendukung keberadaan BSSN. Australia siap membantu memperkuat kapasitas lembaga tersebut.

Hal itu diungkap Menko Polhukam, Wiranto usai menerima Gary di Jakarta, Senin (4/6). Menurut Wiranto, badan siber juga bisa membantu memberantas penyebaran teroris.

“Kita butuh kerja sama untuk segera bisa melakukan akselerasi kemampuan siber kita. Juga agar bisa mengimbangi dinamika kemajuan siber di lingkungan regional maupun global yang sangat cepat sekali,” ujar Wiranto.

Sumber: Suara Pembaruan



Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia