TRANSLATE

Menhan Pastikan Dua Jet Sukhoi SU 35 Atraksi di HUT TNI 2019

Senin, 17 September 2018

Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan Alat utama sistem senjata (alutsista) berupa dua pesawat tempur Sukhoi SU-35 pesanan TNI Angkatan Udara bakal tiba di Indonesia pada Agustus 2019. Ia pun memastikan pesawat itu akan berpartisipasi pada pertunjukan udara (defile) di Hari Ulang Tahun TNI ke-74 bulan Oktober tahun depan.

“Memang bikin pesawat enggak gampang, Insya Allah tahun depan pada waktu HUT TNI, dua pesawat dulu sudah jalan,” kata Ryamizard saat ditemui di Jakarta, Senin (10/9).

Jet senilai US$1,14 miliar itu dibeli oleh pemerintah Indonesia sebanyak 11 unit melalui skema imbal beli dagang dengan Rusia.

Rusia nantinya bakal mengimpor komoditas Indonesia seperti hasil perkebunan dan pertanian sebagai bagian dari skema tersebut.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu mengklaim pemerintah dapat menghemat keuangan negara dalam skema bisnis pembelian Sukhoi dengan Rusia kali ini.

“Kemenhan dan Kementrian Perdangangan jadi itu 50% dibayar anggaran negara, 50% dari sistem dagang, jadi lebih hemat lagi negara akibat ini. Mau enggak mau dia harus terima ekspor kita,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan dan Komunikasi Kemenhan Brigadir Jenderal Totok Sugiarto mengatakan kedatangan jet Sukhoi itu ke Indonesia akan dilakukan secara bertahap.

Tahap pertama, kata Totok, dua unit Sukhoi akan dikirim pada Agustus 2019. Lalu tahap kedua akan dikirim empat unit 18 bulan setelah kontrak efektif. Dan, lima unit sisanya akan dikirim setelah 23 bulan dari kontrak.

“Nanti datang 11 unit, urutannya 2 unit terus 4, terus 5 kalau enggak salah. Bertahap. Tapi pertama tiba 2019 bulan Agustus. Mudah-mudahan enggak ada kendala apa-apa,” ungkapnya.

Selain itu, Totok juga menegaskan TNI AU telah melatih para personelnya untuk membawa pesawat tersebut.

Ia pun mengatakan TNI AU telah mengirim beberapa personelnya untuk dilatih langsung ke Rusia sebagai proses latihan sebelum pesawat tersebut datang ke Indonesia.

“Kita, kan, udah punya Sukhoi dulu awalnya, saya kira enggak jauh beda. Kemudian ada beberapa yang lagi disekolahkan di sana yg mengawaki Sukhoi 35 itu,” ujarnya.

Imbal beli 11 Sukhoi itu terealisasi setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara BUMN Rusia, Rostec, dengan BUMN Indonesia PT Perusahaan Perdagangan Indonesia di awal tahun ini. (wis)

.

Banyak Pesawat Tua, Kemenhan Tetap Akan Beli Hercules

Jakarta, Gatra.com – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu merencanakan untuk membeli pesawat angkut Hercules sebanyak lima unit dan helikopter Chinook dari AS karena pesawat yang ada sebagian sudah tua.

“Pesawat angkut Hercules yang dimiliki Indonesia sudah tua,” kata Menhan di Jakarta, Senin (10/9).

Menurut Ryamizard, pembelian pesawat angkut berat itu untuk mendukung arsitektur pengembangan pertahanan, apalagi Presiden Joko Widodo mengharapkan adanya regenerasi pesawat angkut berat terbaru.

“Pesawat Hercules yang ada sejak tahun 1960-an. Pak Jokowi juga bilang, pesawatnya sudah tua,” kata Menhan.

Sebelumnya, Menhan Ryamizard bertemu dengan Menhan AS James Mattis, di Washington beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu berbagai hal di bahas termasuk salah satunya rencana pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan akan membeli pesawat jenis angkut C-130J Super Hercules dari Lockheed Martin dan helikopter angkut Chinook dari Amerika Serikat.

“Helikopter Chinook, merupakan helikopter angkut serbaguna, bahkan pasukan khusus AS juga menggunakan helikopter itu,” katanya.

Menhan menyatakan bahwa Indonesia tetap berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan alat utama sistem persenjataan secara mandiri dalam jangka panjang secara bertahap, serta menjalin kemitraan dengan negara-negara sahabat seperti AS.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia