TRANSLATE

Indonesia Malaysia Bahas Wilayah Perbatasan di Bali, Menhan RI: Kawan Harus Dicari

Jumat, 7 Desember 2018

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Indonesia dan Malaysia membahas kerja sama di wilayah perbatasan, dalam kegiatan Sidang General Border Committee Malaysia Indonesia (GBC Malindo) ke 41,Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Ryamizard Ryacudu mengatakan seperti dalam pepatah “kawan itu harus dicari, tapi tetangga itu takdir dari Tuhan”.

“Kalau kita menolak tetangga berarti itu menolak takdir, itu tidak baik. Jadi harus baik dan tetap baik,” ujarnya saat ditemui Tribun Bali di Hotel Pullman Bali Legian Beach, Kamis (15/11/2018)

Sidang GBC Malindo merupakan forum rutin tahunan sebagai salah satu sarana untuk memfasilitasi dialog kedua negara khususnya dalam memajukan interaksi kerja sama wilayah perbatasan.

Dalam sidang tersebut Menhan RI dan Menhan Malaysiadidampingi oleh masing-masing delegasi.

Delegasi Indonesia diantaranya pejabat perwakilan dari beberapa instansi terkait Kementrian Luar Negeri, Kementrian Dalam Negeri, Kementrian Hukum dan HAM, Mabes TNI, Mabes Angkatan, Polri, Bakamla dan BIN.

Menhan RI, Ryamizard Ryacudu menjelaskan, hasil evaluasi tersebut digunakan untuk menentukan langkah-langkah peningkatan kerja sama di masa mendatang dan mendiskusikan setiap permasalahan bersama yang dihadapi kedua negara serta mencari solusi yang tepat bagi kepentingan bersama.

Forum ini sangatlah penting dalam strategis dalam memelihara dan meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.

“Indonesia dan Malaysia adalah dua negara serumpun yang dalam tataran regional dan memiliki peran penting dalam memelihara stabilitas dan kemajuan di kawasan Asia Tenggara,” ujarnya

“Kalau bicara masalah hasil, semua berjalan dengan baik dan semua bisa disepakati. Ada perbedaan-perbedaan sedikit juga bisa diatasi. Semuanya untuk kedua negara, terutama di perbatasan. Ini sudah dilakukan dengan baik untuk keamanan dan juga kesejahteraan kedua negara. Kegiatan latihan operasi darat khususnya di daerah perbatasan antara Indonesia, Filipina dan Malaysia sudah berjalan dengan baik. Ada pepatah, kawan itu harus dicari, tapi tetangga itu takdir dari Tuhan. Kalau kita menolak tetangga berarti itu menolak takdir, itu tidak baik. Jadi harus baik dan tetap baik,” tambahnya.

Menhan Malaysia, Haji Mohamad bin Sabu yang juga ikut memimpin kegiatan Sidang GBC Malindo dalam tanya jawab kepada media, ia menambahkan, sidang ini memang sangat penting bagi kedua negara baik keamanan maupun kesejahteraan.

“Perbincangan ini sangat mesra dan bagus. Semua yang dibicarakan untuk kedua negara. Banyak hal yang diperbincangkan terkait keamanan dari sisi kepolisian, laut, darat, dan udara terhadap perlawanan teroris, serta masalah kesejahteraan masyarakat.

Pihaknya pun ikut berbelasungkawa terkait masalah yang dihadapi Indonesia akhir-akhir ini.

“Kami ikut prihatin terkait bencana yang melanda Indonesia, yang baru-baru ini terjadinya gempa Lombok dan Palu maupun pesawat Lion Air yang jatuh. Indonesia adalah negara yang kuat,” ujarnya.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia