TRANSLATE

Pembekalan untuk Danrem/Dandim, Menhan Tegaskan TNI Tak Boleh Berpolitik Praktis

Jumat, 7 Desember 2018

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAMenteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu membuka dan memberikan pembekalan dalam Apel Danrem/Dandim TA 2018 di Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat, Bandung, Jawa Barat, Rabu, (28/11/2018).

Pada kesempatan tersebut, Menhan mengungkapkan peran penting dan strategisnya pembekalan kepada Danrem/Dandim TA 2018.

Hal tersebut disamping sebagai wahana untuk menjalin silaturahmi juga strategis untuk mewujudkan kesamaan berpikir.

“Serta cara pandang kita dalam membela negara, serta mewujudkan komitmen bersama dalam membangun dan mewujudkan cita cita nasional Indonesia,” ujar Menhan Ryamizard dalam pidatonya.

Tidak hanya itu, pada kesempatan tersebut, Menhan sempat mengenang pernyataan dari Presiden kelima Indonesia, Megawati Soekarnoputri yang menggetarkan hati tahun 2004.

Pernyataan itu, diungkapkan oleh Megawati pada saat kunjungan ke Papua.

“Seribu kali pejabat Gubernur di Papua diganti, Papua tetap disana, seribu kali pejabat daerah dan Bupati Papua diganti Papua tetap disana, tetapi satu kali TNI ditarik dari tanah Papua, besok Papuamerdeka,” ujar Menhan menirukan pernyataan Megawati.

“Ini merupakan refleksi dan pengakuan betapa pentingnya keberadaan TNI sebagai benang-benang perekat dan pemersatu bangsa,” kata Menhan.

Lebih lanjut, Menhan juga menekankan, pentingan hakekat strategis pembangunan konsep pertahanan negara adalah dalam rangka mengamankan kepentingan nasional.

“Yaitu menjaga keselamatan bangsa; Menjaga Kedaulatan Negara serta Menjaga Integritas territorial NKRI,” kata Menhan.

.

Menhan Ingatkan Netralitas TNI di Tahun Politik

Liputan6.com, Bandung – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu membuka dan memberikan pembekalan dalam Apel Danrem/Dandim TA 2018 di Pussenif Kodiklat TNI Angkatan Darat, Bandung, Jawa Barat, Rabu, (28/11/2018).

Pada kesempatan tersebut, Menhan mengungkapkan penting dan strategisnya pembekalan kepada Danrem/Dandim. Hal tersebut lantaran disamping sebagai wahana untuk menjalin silaturahmi juga strategis untuk mewujudkan kesamaan berpikir.

“Serta cara pandang kita dalam membela negara, serta mewujudkan komitmen bersama dalam membangun dan mewujudkan cita cita nasional Indonesia,” ujar Menhan dalam pidatonya.

Tidak hanya itu, pada kesempatan tersebut, Menhan sempat mengenang pernyataan dari Presiden kelima Indonesia, ibu Megawati Soekarnoputri yang menggetarkan hati tahun 2004. Pernyataan itu, diungkapkan oleh Megawati pada saat kunjungan ke Papua.

“Seribu kali pejabat Gubernur di Papua diganti, Papua tetap disana, seribu kali pejabat daerah dan Bupati Papua diganti Papua tetap disana, tetapi satu kali TNI ditarik dari tanah Papua, besok Papua merdeka,” ujar Menhan menirukan pernyataan Megawati.

“Ini merupakan refleksi dan pengakuan betapa pentingnya keberadaan TNI sebagai benang-benang perekat dan pemersatu bangsa,” sambung Menhan.

Kemudian, Menhan juga menekankan, pentingan hakekat strategis pembangunan konsep pertahanan negara adalah dalam rangka mengamankan kepentingan nasional.

“Yaitu menjaga keselamatan bangsa; Menjaga Kedaulatan Negara serta Menjaga Integritas territorial NKRI,” kata Menhan.

Menhan pun mengingatkan soal netralitas TNI jelang pemilu serentak yang akan terselenggara pada tahun 2019.

“TNI tidak boleh berpolitik praktis,” tegas Menhan




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia