TRANSLATE

Menhan: Ancaman yang Nyata Adalah Bentuk Penistaan terhadap Negara!

Senin, 11 Februari 2019

JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu mengatakan sebagai penerus tongkat estafet nilai-nilai kejuangan Generasi-45, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dikenal sebagai organisasi yang solid dan sarat dengan semangat perjuangan, pengabdian dan pengorbanan yang luar biasa.

Kata Ryamizard, TNI berasal dan lahir dari Rakyat yang bersama-sama berjuang untuk merebut kemerdekaan Indonesia, pada 17 Agustus 1945. Karena itu, TNI harus senantiasa menjadi organiasi yang dicintai rakyat. Etos inilah yang dikemudian dijabarkan kedalam nilai-nilai Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI yang dijiwai oleh Pancasila dan UUD 1945.

“Esensi dari semua itu adalah bahwa profesionalisme TNI terletak pada integritas, loyalitas dan komitmennya untuk selalu menjaga dan mengamankan ideologi Pancasila dan UUD 1945, demi tetap tegak utuhnya NKRI yang sangat-sangat kita cintai bersama,” kata Ryamizard dalam keterangannya, Rabu (30/1/2019).

“Semua upaya untuk merubah ideologi bangsa harus kita cegah dan kita lawan, karena hakekat dari ancaman ini ujung-ujungnya adalah perpecahan bangsa, “ tambahnya.

Mantan KSAD ini menandaskan, dinamika politik yang sarat dengan kepentingan dan kecenderungan tarik-menarik antar elite politik, harus dapat disikapi secara arif untuk menghindari keterjerumusan TNI pada situasi pelik. Maka, sambung dia, TNI harus selalu berpegang teguh pada prinsip untuk menempatkan kepentingan negara di atas segala kepentingan, demi menjaga tetap kokohnya persatuan dan kesatuan.

sd

Bila mengabaikan salah satu unsur tersebut, kata Menhan, maka akan berpengaruh pada perang itu sendiri. Karenanya, pemberian otoritas kepada militer untuk melaksanakan keputusan politik haruslah merupakan jalan terakhir, yang sudah dipertimbangkan dan diperhitungkan secara matang.

“Sebagai bagian dari sistem pertahanan Indonesia, lapis pertahanan dengan ‘Strategi Perang Berlarut’, harus dipersiapkan sejak dini oleh pemerintah. Dalam hal ini, Kemhan sebagai unsur utama bekerja sama dengan TNI dan unsur-unsur pemerintahan lainnya dalam mempersiapkan konsepsi strategi perang ini dan secara bertahap dan berlanjut membangun infrastruktur yang diperlukan,” ungkap Menhan.

“Sementara itu, dalam menyokong Strategi Perang Berlarut, setiap kompartemen yang sekaligus berfungsi sebagai inti kekuatan harus mempersiapkan penyelenggaraan perang berlarut, mulai dari unsur ruang, SDM, logistik wilayah, dan aspek strategi berdasarkan karakteristik wilayah masing-masing,” terangnya.

sd

Selain itu, ia menandaskan, fungsi intelijen di setiap kesatuan dan strata, baik dalam wujud intelijen manusia maupun intelijen teknik, hendaknya diberdayakan, baik untuk mengungkap jaringan dan aktivitas di seluruh wilayah Indonesia, maupun anasir-anasir dari luar wilayah Indonesia.

“Saat ini, salah satu ancaman yang sangat nyata dan merupakan salah satu bentuk penistaan terhadap agama, negara dan bangsa Indonesia yang sangat berpengaruh terhadap keutuhan dan kesatuan bangsa adalah Terorisme,” kata dia.

 

 

Sumber: https://news.okezone.com/




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia