TRANSLATE

Temui Menhan Turki, Menhan Ryamizard Tegaskan Pentingnya Hubungan Diplomatik Dua Negara

Senin, 11 Februari 2019

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAMenteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas sambutan Menteri Pertahanan Turki Mr. Hulusi Akar, selama kunjungan resmi di Turki mulai 7 sampai 8 Februari 2019.

Menhan Ryamizard menjelaskan hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Turki sangat penting.

Apalagi sebagai sesama negara dengan penduduk mayoritas muslim dan juga negara demokrasi modern.

Menurutnya, hubungan diplomatik kedua negara punya peralanan panjang dan telah dibangun sejak lama.

“Indonesia memiliki duta besar di Ankara begitu juga Turkimemiliki duta besar di Jakarta, dan konsulat kehormatan di Medan sejak Mei 1996. Kedua negara merupakan anggota penuh World Trade Organization (WTO), Organisation of Islamic Cooperation (OIC), dan negara G-20 ekonomi utama,” kata Ryamizard dalam keterangan yang diterima, Jumat (8/2/2019).

Ryamizard mengatakan, Indonesia dan Turki telah memiliki dokumen perjanjian kerja sama industri pertahanan yaitu, Agreement on Defence Industry Cooperation between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of Turkey ditandatangani di Ankara pada tanggal 29 Juni 2010.

Selain itu kedua Menhan juga sepakat soal Draft Defence Cooperation Agreement.

Saat ini antara Kemhan RI dan Kemhan Nasional Turki sedang membahas penyusunan DCA (Defence Cooperation Agreement) sebagai payung hukum bagi kerja sama pertahanan secara comprehensive.

“Indonesia berharap, hal ini menjadi awal yang baik bagi kedua pihak. Dengan kerja sama dan komunikasi kedua pihak, semoga dalam waktu dekat dapat ditandatangani,” katanya.

Dalam lawatan ini, Ryamizard juga bertemu dengan President of Defence Industries Turki, Prof Dr. Ismail Demil.

Organisasi yang dipimpin Ismail serupa dengan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), organisasi yang berada langsung dibawah presiden, yang menangani industri pertahanan.

Kepada Ismail, Menhan Ryamizard berharap dapat dibangun kolaborasi antara industri pertahanan Indonesia dengan industri pertahanan Turki.

Untuk diketahui, kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Turki semakin diperkuat dengan adanya kunjungan Kepala Negara Presiden RI Joko Widodo ke Ankara pada bulan Juli 2017.

 

 

 

 

.

Ryamizard Temui Menhan Turki

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu menjelaskan hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Turki sangat penting. Apalagi, kedua negara sama-sama berpenduduk mayoritas muslim dan juga negara demokrasi modern.

“Hubungan diplomatik kedua negara punya perjalanan panjang dan telah dibangun sejak lama,” kata Menhan Ryamizard, di Kantor Kementerian Pertahanan Republik Turki, Deviet Mh, Ankara, Jumat (8/2).

Ryamizard juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas sambutan Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar selama kunjungan resminya di Turki mulai 7 sampai 8 Februari 2019. Ryamizard mengatakan, Indonesia dan Turki telah memiliki dokumen perjanjian kerja sama industri pertahanan, yaitu “Agreement on Defence Industry Cooperation between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of Turkey” yang ditanda tangani di Ankara pada 29 Juni 2010.

Selain itu, kedua Menhan juga sepakat soal Draft Defence Cooperation Agreement. Saat ini, Kemenhan RI dan Kemenhan Nasional Turki sedang membahas penyusunan Defence Cooperation Agreement sebagai payung hukum bagi kerja sama pertahanan secara komprehensif.

“Indonesia berharap, hal ini menjadi awal yang baik bagi kedua pihak. Dengan kerja sama dan komunikasi kedua pihak, semoga dalam waktu dekat dapat ditandatangani,” kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Sabtu.

Dalam lawatan ini, Ryamizard juga bertemu dengan President of Defence Industries Turki Prof Dr Ismail Demil. Organisasi yang dipimpin Ismail serupa dengan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), organisasi yang berada langsung di bawah presiden yang menangani industri pertahanan.

Kepada Ismail, Menhan Ryamizard berharap dapat dibangun kolaborasi antara industri pertahanan Indonesia dengan industri pertahanan Turki. Kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Turki semakin diperkuat dengan adanya kunjungan Kepala Negara/Presiden RI Joko Widodo ke Ankara pada bulan Juli 2017.

Forum Bilateral Industri pertahanan Indonesia mengapresiasi The Defence Industry Cooperation Meeting (DICM) yang telah berlangsung sejak tahun 2011. Keberhasilan forum tersebut menjadi tanda semakin erat hubungan kerja sama pertahanan antara RI dan Republik Turki.

Terkait dengan kerja sama industri persenjataan dan pertahanan, Indonesia mengapresiasi komitmen kuat Menhan Turki dalam mendukung kerja sama bidang industri pertahanan, baik yang dilakukan dalam kerangka Government to Government maupun business to business. Sebagai contoh adalah keberhasilan kerja sama produksi medium Tank Kaplan/Harimau.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia