TRANSLATE

Menhan: Sontoloyo, Enggak Boleh Bilang Orang Kafir Seenaknya!

Kamis, 25 April 2019

SEMARANG – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyatakan, ideologi Pancasila yang dianut Negara Indonesia bersifat final. Sehingga setiap warga negara wajib mempertahankan Pancasila di tengah maraknya isu khilafah yang digaungkan sejumlah pihak.

“Sudahlah, kita hidup di negara dengan akur. Masalah neraka, kafir, urusan Tuhan, bukan seenaknya orang (bilang) kafir-kafir. Sontoloyo itu, enggak boleh, bilang orang kafir seenaknya aja,” tandas Ryamizard usai memberi pengarahan kepada prajurit Kodam IV/Diponegoro se-Garnisun Semarang di Balai Diponegoro, Semarang, Selasa (23/4/2019).

Menurutnya, prajurit TNI menjadi garda terdepan untuk mempertahankan ideologi Pancasila. Sebab, selama ini Pancasila terbukti menjadi pemersatu bangsa dan tidak bisa dibandingkan ideologi lain termasuk khilafah.

“Pancasila itu adalah hidup mati tentara, karena di sana disampaikan kami patriot Indonesia, pendukung serta pembela ideologi negara yang bertanggung jawab dan tidak kenal menyerah. Jadi tidak ada ideologi lain termasuk khilafah, yang ada adalah Pancasila,” tukas dia.

“Pancasila lengkap di situ. Lakum dinukum waliyadin, agamamu agamamu, agamaku agamaku. Aku tidak menyembah yang tidak kau sembah, kamu juga tidak akan menyembah yang aku sembah,” ucapnya.

Dia menjelaskan, terdapat lima ideologi yang ada di dunia ini yakni Liberal, Komunis, Sosialis, Radikalisme Agama, dan Pancasila. Ideologi Pancasila adalah salah satu yang diridlai Tuhan Yang Maha Esa dan idiealis karena bersifat batiniah, sedangkan yang lainnya dibuat oleh manusia dan bersifat duniawi/kebendaan.

“Oleh karena itu Pancasila tidak boleh ditawar-tawar lagi. Apabila ada yang berusaha untuk menggatinya maka akan berhadapan dengan TNI sebagai patriot Indonesia pendukung serta pembela ideologi negara yang bertanggung jawab dan tidak mengenal menyerah, sebagaimana butir kedua Sapta Marga,” ungkapnya.

 

Sumber: https://news.okezone.com




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia